Revitalisasi Museum Batak di Balige
Editor: Jodhi Yudono
Kamis, 20 Januari 2011 | 04:46 WIB
1
istimewa
ilustrasi
JAKARTA, KOMPAS.com--Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa (17/1/2011) telah meresmikan Museum Batak di komplek TB Silalahi Center, Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara.
Di awal tahun 2010, SBY memang telah menetapkan Instruksi Presiden No.1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010, yang didalamnya ditetapkan 14 program prioritas. Pada prioritas 11 Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi disebutkan Pengelolaan Kekayaan Budaya/kepurbakalaan, khususnya Revitalisasi Museum sebagai salah satu programnya.
Berdasarkan hal tersebut, Revitalisasi Museum 2010-2014 menjadi salah satu Program Unggulan yang tertuang dalam Rencana Strategis Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata 2010-2014. Pada pelaksanaannya program ini diampu oleh Direktorat Museum Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala selaku pembina permuseuman di Indonesia. Revitalisasi museum sebenarnya merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas museum dalam melayani masyarakat sesuai dengan fungsinya, sehingga museum dapat menjadi tempat yang dirasakan sebagai kebutuhan untuk dikunjungi. Salah satu museum yang direvitalisasi tahun 2010 adalah Museum Batak.
Fokus revitalisasi Museum Batak adalah penyajian di ruang pameran tetap. Tentu saja dalam penyajian ini, ada banyak hal yang disiapkan termasuk pembuatan alur cerita dan pemilihan koleksi yang akan dikomunikasikan kepada pengunjung. Salah satu cara yang ditempuh oleh Direktorat Museum adalah dengan melibatkan narasumber dan akademisi yang tentunya mengetahui kebudayaan Batak dan berasal dari Tana Batak.
Intan Mardiana, Direktur Museum menyatakan bahwa pendirian sebuah museum harus memerhatikan beberapa faktor. Salah satu faktor tersebut adalah kajian museologis. Kajian ini telah dilakukan oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata November 2010 lalu. Pada prinsipnya, kajian museologis tersebut menekankan pada lokasi dan bangunan, kelembagaan dan sumberdaya manusia, koleksi dan penyajiannya, sumber dana, dan program Museum Batak di masa yang akan datang.
Selain merevitalisasi Museum Batak ini, tahun lalu ada lima museum yang telah direvitalisasi, yaitu Museum Provinsi Nusa Tenggara Barat, Museum Provinsi Kalimantan Barat, Museum Provinsi Sumatera Utara, Museum Provinsi Jambi, dan Museum Provinsi Jawa Timur. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar